6 Fakta Menarik di Balik Suramnya Film Shutter Island

shutter island

Shutter Island merupakan film garapan sutradara Martin Scorsese yang dirilis pertama kali pada tahun 2010. Film ini diadaptasi dari shutter island ending penjelasan sebuah novel berjudul mirip karangan Dennis Lehane yang terbit tahun 2003 silam.

Shutter Island mengisahkan mengenai dua orang US Marshal, Teddy Daniels dan Chuck Aule, yang melakukan investigasi kaburnya seorang shutter island 2 pasien dari tempat tinggal sakit jiwa Ashecliffe. Namun tambah jauh penyelidikan dilakukan, Teddy tambah susah membedakan pada ilusi dan kenyataan.

Film ini dibintangi oleh sejumlah aktor papan atas layaknya Leonardo DiCaprio, Mark Ruffalo, dan Ben Kingsley. Shutter Island sendiri terbilang analisis psikologi film shutter island sangat berhasil komersial dan berhasil menghimpun penghasilan Box Office sampai 294,8 juta dolar selama jaman penayangannya.

Di balik kesuksesan Shutter Island, ternyata ada banyak fakta menarik mengenai film ini yang barangkali belum kalian ketahui. Mulai dari soal judul sampai wejangan mengenai teka-teki di dalam film, ini dia 10 fakta mengenai Shutter Island sinopsis yang wajib kalian tahu.

1. Judul Awal dan Anagram dari Shutter Island

Sebelum diberi judul Shutter Island, film ini mulanya bakal diberi judul Ashecliffe yang tak lain adalah nama tempat tinggal sakit jiwa di dalam film. Namun pada akhirnya film yang diproduksi Paramount Pictures selanjutnya menentukan memakai judul yang mirip layaknya judul novelnya, yakni Shutter Island genre.

Fakta lain yang tak kalah unik adalah judul Shutter Island merupakan anagram dari “Truths plus Lies” atau “Truths/Denials”. Kata-kata selanjutnya juga sangat sesuai bersama dengan apa yang diceritakan dalam film di mana sang tokoh utama menyangkal kebenaran sampai akhirnya tak bisa membedakan pada ilusi dan kenyataan.

2. Gonta-Ganti Sutradara

Shutter Island mulanya bakal digarap oleh Wolfgang Peterson, sutradara yang pada mulanya berhasil mengarahkan film-film blockbuster layaknya Air Force One (1997), The Perfect Storm (2000), dan Troy (2004).

Peterson pun rencananya hendak mengemas Shutter Island bersama dengan konsep yang jauh tidak serupa bersama dengan novelnya dan menjadikannya sebagai film blockbuster bergenre action. Pada akhirnya Wolfgang Peterson batal mengarahkan Shutter Island dan produser menunjuk David Fincher untuk duduk di kursi sutradara.

David Fincher sendiri merupakan sutradara asal Amerika yang berhasil menggarap sejumlah film terkenal layaknya Se7en (1995), Fight Club (1999), Panic Room (2002), Zodiac (2007), dan Gone Girl (2014). Tapi, lagi-lagi Shutter Island kembali ‘kehilangan’ sutradaranya sebab David Fincher juga batal menggarap film tersebut.

Sampai akhirnya Shutter Island dipercayakan kepada Martin Scorsese, tidak benar satu sutradara paling berpengaruh di dunia film. Beberapa karyanya yang memenangkan Oscar pada lain Taxi Driver (1976), The Departed (2006), dan The Wolf of Wall Street (2013).

3. Nyaris Dibintangi Brad Pitt dan Mark Wahlberg

Saat David Fincher dipilih untuk menggarap Shutter Island, sutradara The Girl with the Dragon Tatto ini rencananya bakal menggandeng aktor Brad Pitt sebagai tokoh utamanya. David Fincher sebetulnya sudah berkali-kali bekerja mirip bersama dengan Brad Pitt di lebih dari satu film, sebut saja Se7en (1995), Fight Club (1999), dan The Curious Case of Benjamin Button (2008).

Selain Brad Pitt, aktor Mark Wahlberg rencananya juga bakal dilibatkan dalam film ini. Andai David Fincher sangat menyutradarai Shutter Island, Brad Pitt dan Mark Wahlberg pastinya bakal memerankan pasangan tokoh utama Teddy Daniels dan Chuck Aule.

4. Mark Ruffalo Memerankan Chuck Aule Berkat Suratnya pada Sutradara

Mark Ruffalo memerankan sosok Chuck Aule bersama dengan baik, namun aktor 54 tahun ini bukanlah salah satu kandidat untuk peran tersebut. Mark Ruffalo pernah mengungkap bahwa ia mengirim surat kepada Martin Scorsese dan menjelaskan bahwa ia idamkan sekali bekerja mirip bersama dengan sutradara legendaris tersebut.

Siapa sangka ternyata surat itu sangat berhasil membuat Mark Ruffalo dipilih oleh Martin Scorsese untuk memerankan Chuck Aule.

Sebelum menentukan Mark Ruffalo, sang sutradara sempat perhitungkan untuk menggandeng aktor lain layaknya Robert Downey Jr. dan Josh Brolin. Fun fact lainnya, ketiga kandidat pemeran Chuck Aule ini sama-sama terlibat dalam film-film Marvel.

5. Sang Sutradara Terinspirasi dari Film Zombie

Martin Scorsese pernah mengungkap bahwa ia membangun atmosfer film sekaligus menciptakan tone dan model visual Shutter Island bersama dengan cara menyita ide dari film-film lain. Film yang dimaksud ternyata adalah film horor lawas garapan Val Lewton yang dirilis tahun 1940-an, juga Cat People (1942) dan I Walked with a Zombie (1943).

Tak cuma itu, Martin Scorsese juga memutar film noir Out of the Past (1947) dan film garapan Alfred Hitchcock, Vertigo (1958), untuk ditonton para pemain dan kru Shutter Island. Hal ini dijalankan sehingga seluruh pemain dan kru memahami mengenai model film layaknya apa yang di inginkan oleh sang sutradara.

6. Kesalahan dalam Film yang Disengaja

Shutter Island menampilkan banyak goof atau kekeliruan dalam filmnya. Kesalahan selanjutnya membuat tiap frame-nya menjadi tidak berkesinambungan dan mulai janggal. Beberapa kekeliruan dalam film pada lain:

Di awal film kala Chuck menopang menyalakan rokok Teddy, nampak Teddy mengenakan cincin kawin di tangan kirinya. Tapi di shot berikutnya, cincin itu menghilang begitu saja.
Ketika Teddy melakukan wawancara bersama dengan pasien bernama Bridget Kearns, si pasien melakukan gerakan minum namun tidak ada gelas yang dipegang.

Ny. Kearns sempat merebut buku catatan Teddy dan menuliskan suatu hal di halaman kiri buku. Namun kala Teddy perlihatkan buku catatannya pada Chuck, postingan ‘run’ malah ada di halaman sebelah kanan.

Teddy berkata bersama dengan George Noyce yang dikurung di balik jeruji. Bila di-shot dari depan, George nampak meletakkan tangannya di kepala, namun ketika di-shot dari belakang, tangan George justru memegang jeruji besi.

Teddy memegang gelas minuman ketika bersua Dr. Cawley dan Dr. Naehring, lantas meletakkan gelas selanjutnya dan memasukkan tangan ke saku celana. Di shot berikutnya, gelas yang tadi ada di meja tiba-tiba sudah ada di tangan Teddy lagi.

Baca Juga : Review Film: Menebak Teka-teki di The Girl On The Train

Itu cuma lebih dari satu kecil dari setumpuk kekeliruan yang ada di film Shutter Island. Jika memperhatikan filmnya bersama dengan seksama, pirsawan bakal menemukan banyak goof bertebaran di selama film. Jadi, apakah editor filmnya seceroboh itu? Tentu saja tidak.

Editing film ini dipercayakan kepada Thelma Schoonmaker, editor yang sudah lebih dari 5 dekade bekerja mirip bersama dengan Martin Scorsese. Ia juga berkali-kali masuk nominasi Academy Awards untuk kategori Best Film Editing, lebih-lebih berhasil memenangkan 3 piala Oscar.

Alasan kuat kenapa Shutter Island punyai banyak goof adalah sebab seluruh kekeliruan itu sebetulnya sengaja dibuat. Kesalahan dalam sebuah film bakal membuat film selanjutnya mulai tidak nyata, dan perihal inilah yang tengah dijalankan oleh Shutter Island.

Goof yang bertebaran seolah berikan memahami pirsawan bahwa apa yang mereka lihat adalah suatu hal yang tidak nyata, fiktif, atau cuma ilusi.

Back To Top
error: Content is protected !!