Harold Shipman, Dokter Sadis yang Membunuh 250 Pasien bersama dengan Obat Dosis Tinggi

harold shipman
Di th. 2005, aparat sesudah itu dihebohkan degan laporan formal yang memperlihatkan bahwa Harold sudah membunuh 250 orang. Dalam laporan itu juga menjelaskan, bahwa pelaku kerap menyuntikan diamorfin penghilang rasa sakit bersama dengan dosis tinggi, dan diberi tanda tangan surat kematian bersama harold shipman parents  dengan alasan korban mati secara alami. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya Harold, terhadap th. 2000 divonis penjara seumur hidup, tanpa jaminan bebas.  Diduga depresi, pelaku sesudah itu dikabarkan wafat bersama dengan cara gantung diri di selnya.
Pembunuhan berantai sering kali menyita perhatian publik dan menimbulkan kecemasan di masyarakat. Namun, apa jadinya jika pembunuhan kisah shipman childood berantai itu dilakukan oleh seorang dokter? Seperti yang terjadi di Inggris, seorang dokter bernama Harold Shipman diperkirakan sudah membunuh lebih dari 200 orang pasiennya. Apa sebenarnya motif dokter ini hingga tega membunuh para pasiennya? mari kita simak kisahnya.

Harold Shipman

Sebelum sukses menjadi dokter, Harold Shipman https://morning-meadow.mobi/ hanyalah seorang anak yang lahir dari keluarga biasa di Inggris. Ayahnya hanyalah seorang sopir truk dan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa. Karena sang ayah yang jarang berada di rumah, Harold menjadi sangat dekat dengan sang ibu. Hingga suatu hari sang ibu wafat karena kanker kisah harold shipman  paru-paru yang dideritanya.  Kenangan buruk akan kematian sang ibu tersebut mendorong Harold untuk mengambil pendidikan kedokteran. Sampai beberapa tahun kemudian akhirnya ia menjalankan praktik sebagai dokter umum di Abraham Ormerod Medical Centre,Inggris.
Harold Shipman ialah seorang dokter umum terkemuka asal negara Inggris di th. 2000. Namun, di sisi lain ia juga punya sebutan yang tidak sama yaitu Dr. Death and the Anggel of Death. Pasalnya, di sini ia terbukti sudah membunuh 15 pasien.
Pada th. 1970, Harold menerima gelar kedokteran dari Universitas Leeds. Lalu lebih dari satu th. kemudian, pelaku tercatat sebagai dokter umum di Todmorden, Lancashire, Inggris.
Melansir laporan Britanica, Harold terhadap th. 1975, diketahui sudah menulis lebih dari satu resep palsu untuk obat bernama opiat pethedine. Yang membuatnya kecanduan dan dipaksa keluar dari praktiknya untuk direhabilitasi.
Kasus fenomenal yang dikenal masyarakat, terjadi terhadap th. 1998. Pada waktu itu salah satu pasien wanita berusia 81 th. ditemukan tewas di kamarnya, lebih dari satu waktu sehabis Harold mengunjunginya.
Keluarga korban pun dibikin bingung atas kematian mendadak anggota keluarganya—yang terhadap waktu itu korban keluar bersama dengan situasi sehat. Setelah dikerjakan penyelidikan lebih di dalam oleh anggota keluarga korban, ternyata Harold sengaja menyabotase surat wasiat, bersama dengan mengubah wasiat korban untuk beri tambahan seluruh harta miliknya kepada sang dokter sebesar 400 ribu pound sterling. Bahkan atas desakan Harold sendiri, korban tak wajib diotopsi bersama dengan dalih kematian alami.

Pembunuhan Berantai

Akibat trauma masa kecilnya akan kematian sang ibu, Harold tumbuh menjadi dokter yang kejam dan tega menghabisi nyawa para pasiennya. Korban pertamanya adalah seorang manula bernama Eva Lyons yang dibunuhnya sekitar tahun 1975. Harold biasanya akan menyuntikan morfin yang sangat tinggi pada pasiennnya hingga mereka tewas. Orang yang disuntik dengan diamorfin sebesar 30 mg atau lebih biasanya akan tewas dalam 10 menit. Para korban kebanyakan adalah wanita dewasa hingga lanjut usia. Korban tertua adalah Anne Cooper yang berusia 93 tahun dan yang termuda adalah Peter Lewis yang berusia 41 tahun.
Bahkan aparat menduga, bahwa Harold punya korban lain yang tak diketahui. Setidaknya dari rekam jejak Harold, ia diyakini terlibat 250 masalah pembunuhan.
Identitas lengkap pelaku punya nama lengkap Harold Federick Shipman. Ia lahir terhadap 14 Januari 1946, di Nottingham, Inggris. Dari masalah pembunuhan ini, sesudah itu mengakibatkan pertanyaan untuk badan komunitas medis terhadap waktu itu. Mengapa dan apa tanggung jawab dari pihak berkaitan kematian mendadak para pasien.
Untuk diketahui bahwa pelaku dulunya dikenal sebagai anak yang cerdas. Ia jadi tertarik bersama dengan dunia kedokteran, waktu ia memandang ibunya menyuntikan morfin ke lenggannya untuk meredakan rasa sakit. Walau terhadap akhirnya, terhadap waktu itu ibunya senantiasa meninggal dikarenakan menderita kanker paru-paru.
Ilustrasi menyuntikan obat kepada pasien.
Pembunuhan keji yang dilakukannya ini baru terungkap setelah Harold membunuh seorang wanita paruh baya kaya raya bernama Kathleen Grundy. Suatu hari jenazah Kathleen ditemukan terduduk di sofa dan Horald mengaku bahwa kematian Kathleen disebabkan karena usianya yang sudah tua. Harold juga membuat sebuah surat wasiat palsu yang menyatakan bahwa Kathleen memberikan semua hartanya pada dirinya. Ia berencana untuk menguasai semua harta warisan dari Kathleen tersebut.

Terungkapnya Kasus Pembunuhan Berantai

Setelah kematian Kathleen yang mencurigakan, keluarga Kathleen akhirnya memutuskan untuk melakukan otopsi pada jenazahnya, hasilnya menunjukkan bahwa terdapat kandungan morfin yang cukup besar pada tubuhnya. Pada awal tahun 2000, Harold akhirnya ditangkap atas tuduhan kasus pembunuhan Kathleen dan pemalsuan surat wasiat.
Setelah ditangkap, terungkap juga bahwa ternyata Harold sudah membunuh kurang lebih 265 orang pasiennya dengan cara yang sama, yaitu menyuntikkan kandungan morfin yang sangat tinggi hingga tewas. Menurut pengakuannya, Harold mengaku bahwa ia merasakan sebuah kepuasan seksual tersendiri saat ia membunuh pasien-pasiennya. Setelah 2 tahun menjalani hukuman penjara, Harold ditemukan tewas gantung diri di dalam selnya.
Back To Top
error: Content is protected !!