Kandidat Presiden Ekuador Ditembak Mati Saat Masuk Mobil

Presiden Ekuador

Seorang kandidat dalam pemilihan presiden Ekuador yang akan datang telah ditembak mati saat berkampanye. Fernando Villavicencio, anggota majelis nasional negara itu, diserang setelah sebuah acara di kota utara Quito pada Rabu waktu setempat. Seorang anggota tim kampanyenya mengatakan kepada media lokal bahwa Villavicencio hendak masuk ke dalam mobil ketika seorang pria melangkah maju dan menembak kepalanya.

Kematian Villavicencio dikonfirmasi di media sosial oleh presiden saat ini Guillermo Lasso. Pemilihan presiden di Ekuador dijadwalkan berlangsung pada 20 Agustus mendatang. Lasso mengatakan dia marah dan terkejut dengan pembunuhan itu dan berjanji bahwa kejahatan ini tidak akan dibiarkan begitu saja. “Kejahatan terorganisir telah melangkah jauh, tetapi beban hukum sepenuhnya akan jatuh pada mereka,” katanya seperti dikutip dari BBC, Kamis (10/8/2023).

Ekuador Meningkatnya kejahatan dengan kekerasan baru-baru ini, yang dipicu oleh meningkatnya kehadiran kartel narkoba di Ekuador, telah menjadi isu utama dalam kampanye kepresidenan. Pekan lalu, Villavicencio, seorang mantan jurnalis, mengatakan dia dan timnya telah diancam oleh pemimpin geng yang terkait dengan perdagangan narkoba. Pembunuhannya mengikuti pembunuhan Agustin Intriago, Wali Kota kota Manta, pada bulan Juli dan Omar Menendez, calon Wali Kota di kota Puerto Lopez, pada bulan Februari lalu.

Saksi mata mengatakan Villavicencio, ditembak sebanyak tiga kali hingga tewas. Tersangka juga sempat melakukan baku tembak dengan keamanan, dan kemudian meninggal karena alami luka serius, kata jaksa agung negara itu di media sosial.

Lebih Suci Bunuh Orang daripada Narkoba Putaran pertama pemilihan presiden dijadwalkan berlangsung pada 20 Agustus 2023 mendatang. Lasso mengatakan dia marah dan terkejut dengan pembunuhan itu.  “Kejahatan terorganisir telah berkembang pesat, tetapi beban hukum sepenuhnya akan menimpa mereka.”

Calon presiden Ekuador, Fernando Villavicencio, tewas usai ditembak saat kampanye pada Rabu (9/8) di Quito.
Presiden Ekuador Guillermo Lasso mengonfirmasi kematian Villavicencio melalui kicauan di X (media sosial dahulu Twitter).

“Marah dan kaget dengan pembunuhan calon presiden Fernando Villavicencio. Solidaritas dan belasungkawa saya kepada istri dan putrinya,” ucap Lasso.

Lasso bertekad akan mencari dan menghukum pelaku penembakan ini. Ia mengatakan akan segera menggelar rapat Kabinet Keamanan di Carondelet.

“Saya telah meminta Presiden CNE, Diana Atamaint, Jaksa Agung Negara Bagian Diana Salazar, dan Presiden Pengadilan Nasional Ivan Saquicela, dan otoritas lainnya untuk membahas kejadian yang telah mengkhawatirkan negara ini,” ucap Lasso.

Sejumlah foto dan video detik-detik penembakan Villavicencio beredar luas di media sosial.

Dalam salah satu video, terlihat Villavicencio yang mengenakan kacamata dan kaos serta rompi serba biru dongker dan celana khaki keluar dari tempat kampanye dan hendak memasuki mobil.

Villavicencio terlihat dikawal dengan sejumlah petugas keamanan di antara kerumunan pendukung. Saat Villavicencio memasuki mobil, terdengar suara deru tembakan sebanyak enam kali hingga seluruh orang panik dan merunduk.

Villavicencio pun tak lama dinyatakan tewas setelah di bawa ke rumah sakit.

Villavicencio adalah pengkritik vokal mantan Presiden Rafael Correa dan pernah dijatuhi hukuman 18 bulan penjara karena pencemaran nama baik atas pernyataan yang dibuat terhadap mantan presiden.

Dia melarikan diri ke wilayah masyarakat adat di Ekuador dan kemudian diberikan suaka di Peru.

Sebagai seorang legislator, Villavicencio dikritik oleh politisi oposisi karena menghalangi proses pemakzulan tahun ini terhadap Lasso, yang menyebabkan Lasso menyerukan pemilihan awal.

“Hari ini lebih dari sebelumnya, kebutuhan untuk bertindak dengan tangan yang kuat melawan kejahatan ditegaskan kembali. Semoga Tuhan memiliki dia dalam kemuliaan-Nya,” sesama calon presiden Jan Topic mengatakan dalam sebuah posting di X.

Baca Juga : https://www.valicarrental.com/serial-killer-di-indonesia-wowon-cs-ryan-jombang-dukun-as-babe-sampai-sumanto/

Back To Top
error: Content is protected !!