Review & Sinopsis Joker, Film yang Bikin Phoenix Meraih Oscar

Joker adalah salah satu film yang paling dinantikan pada akhir tahun 2019 lalu. Film yang mengangkat salah satu supervillain paling populer dari Markas DC ini telah berhasil mencuri perhatian penonton di seluruh dunia. Nah, setelah sebelumnya berhasil meraih penghargaan besar Golden Lion pada ajang Venice Internasional Film Festival 2019.

Film yang diproduksi oleh Warner Bros Pictures tersebut kembali menuai prestasi dengan menempati posisi puncak film box office dunia. Apa yang membuat film karya Todd Philips ini memukau para juri serta seluruh penonton yang ada di seluruh dunia? Yuk, kita simak review menarik mengenai kisah penjahat paling sadis di kota Gotham yang telah Bacaterus rangkum untuk kamu.

Sinopsis

  • Rilis: 2019
  • Genre: Drama, Crime, Thriller
  • Produksi: Warner Bros Pictures
  • Sutradara:  Todd Phillips
  • Pemeran: Joaquin Phoenix, Robert De Niro, Zazie Beetz, Frances Conroy

Joker mengisahkan tentang perjalanan kehidupan Arthur Fleck yang diperankan oleh Joaquin Phoenix, seorang komedian yang terlahir di lingkungan masyarakat menengah bawah di kota Gotham. Menjalani kehidupan yang berat di tengah kota yang kacau balau membuat kehidupan Arthur akrab dengan berbagai penolakan di lingkungan masyarakat tempat tinggalnya.

Sebagai seorang penghibur yang kerap membuat orang lain tertawa, kehidupan yang dijalani Arthur memang tidak seindah seperti yang dibayangkan banyak orang. Perundungan, penghinaan, bahkan perilaku sinis orang-orang atas sindrom pathological laughter and Crying (PLC) yang diidapnya membuat Arthur semakin terkucilkan.

Meski panggilan “Happy” terdengar akrab di telinganya, namun kata bahagia sangat jauh dari jangkauan pria yang menjalani kehidupan  di pemukiman kumuh bersama sang ibu yang lemah dan tak berdaya, Penny Fleck yang diperankan oleh aktris Frances Conroy.

Di tengah kondisi serba sulit yang menderanya. Kehidupan Arthur perlahan bertransformasi setelah pertemuannya dengan seorang presenter televisi, Murray Franklin yang diperankan oleh Robert De Niro. Pria yang menyebabkan kekecewaannya semakin besar dan yang memberikannya julukan  padanya.

Pertemuan itulah yang pada akhirnya membawa perubahan besar pada kehidupan Arthur Fleck yang tragis dan menyedihkan menjadi sosok pembawa teror paling berbahaya di kota Gotham.

Baca Juga : Sinopsis Get Out, Film Horor-Thriller dengan Tema Rasisme yang Kuat

Premis Sederhana dengan Eksekusi Sempurna

Meskipun mengangkat premis sederhana, namun Todd Philips telah berhasil mengeksekusi jalan cerita mengenai kehidupan villain paling ikonik dari markas DC tersebut menjadi sebuah tontonan menghibur yang berhasil meraih standing ovation di ajang film internasional.

Banyaknya pujian dari kritikus film pada pemutaran perdananya di Venice Internasional Film Festival pun menjadi sebuah langkah awal film tersebut menyambut posisi puncak box office dunia.

Joker menjadi sebuah kejutan menarik bagi para penggemar film adaptasi dari komik DC. Sang sutradara telah menjelaskan bahwa Joker merupakan film yang berdiri sendiri dan tidak ada kaitannya dengan cerita dalam DCEU.

Para penggemar pun mungkin akan sedikit kecewa setelah melihat filmnya. Mengingat hampir sebagian besar adegan dalam film Joker didominasi oleh adegan drama tanpa aksi heroik dengan spesial efek mengagumkan seperti dalam film superhero yang beberapa tahun ke belakang banyak diminati oleh penonton.

Cerita yang ditawarkan dalam film ini sendiri hanya berfokus pada kehidupan tragis dan menyedihkan Arthur Fleck, sebelum akhirnya dikenal oleh masyarakat sebagai musuh nomor satu Batman.

Nah, meski adegan aksi yang ditampilkan dalam film ini terbilang sedikit, namun Philips sendiri telah berhasil menyajikan tontonan menarik yang cukup memuaskan bila dilihat dari berbagai aspek mulai dari storyline, visual, cast, skoring music, dan lainnya.

Kisah Hidup Joker yang Ccukup Realistis

Sepak terjang Joker di dunia kejahatan bukan lagi hal yang baru. Joker dikenal sebagai otak kriminal paling berbahaya di kota Gotham. Kehadirannya film solonya memang telah mencuri perhatian banyak orang. Setelah sebelumnya muncul dalam sejumlah film seperti The Dark Knight dan Suicide Squad.

Kini Joker hadir membawa kisah hidupnya sendiri  sebagai Arthur Fleck, seorang pria malang yang harus menjalani kehidupan di tengah situasi tidak kondusif kota Gotham. Dalam film ini, penonton akan diajak untuk menyelami kehidupan Arthur Fleck yang bermasalah.

Mulai dari penyakit mental yang coba ia redam, permasalahan ekonomi yang mengimpitnya, hingga kehidupannya sebagai seorang anak berbakti yang harus mengurus sang ibu, keluarga satu-satunya yang sudah tak berdaya.

Menyedihkan adalah satu kata yang mungkin muncul di benak para penonton ketika melihat sosok Arthur dengan segala tekanan yang didapat, tidak hanya dari orang-orang yang ada di sekitarnya, namun juga dari kondisi kejiwaannya.

Perjalanan kehidupannya yang menyedihkan itulah yang mungkin bisa menjawab secara realistis bagaimana sosok Joker kemudian berubah menjadi sebuah teror menakutkan bagi warga Gotham.

Akting Berlian Joaquin Phoenix

Joker menjadi salah satu film terbaik yang mampu memanjakan penonton di akhir tahun 2019. Paska pemutaran perdananya, Joker telah mendapat sambutan hangat dari sejumlah pengamat film dan penonton di seluruh dunia. Hal itu tak lepas dari kepiawaian sang aktor, yaitu Joaquin Phoenix dalam memerankan karakter Arthur Fleck.

Phoenix mampu melakukan improvisasi dengan cukup brilian. Kemampuannya dalam memanipulasi ekspresi membuat penonton ikut tenggelam dan merasakan ketidakadilan yang menderanya. Selain mampu mendekatkan penonton pada perspektif yang berbeda dari sosok penjahat bengis, gestur tubuh yang ditunjukkan olehnya mampu membentuk stigma penonton pada sosoknya.

Usaha Phoenix dalam menjiwai karakter Joker memang bukan sesuatu yang main-main. Ia bahkan rela kehilangan berat badan untuk terlihat sempurna. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa adegan yang menunjukkan lekukan-lekukan tulang dalam tubuhnya yang kurus kering.

Tidak hanya itu Phoenix juga melengkapi usahanya dengan mengunjungi beberapa rumah sakit jiwa hanya untuk mendalami karakter ikonis yang dikenal dengan suara tawa psikopatnya. Berkat totalitasnya dalam memerankan karakter tersebut, maka pantas jika kemudian Phoenix berhasil diganjar sebagai aktor terbaik dalam piala Oscar.

Supervillain Paling Menghipnotis dan Berbahaya

Joker telah menghadirkan aspek-aspek yang dapat menghipnotis para penonton, mulai dari scoring musik karya Frank Sinatra dengan nuansa bittersweet, sinematografi kelam dengan warna-warna nyaris senada dengan kehidupan Arthur yang diselimuti oleh awan mendung yang sewaktu-waktu siap melancarkan berbagai fenomena.

Back To Top
error: Content is protected !!